Persamaan reaksi menggambarkan reaksi kimia yang terdiri atas rumus kimia pereaksi dan hasil reaksi disertai koefisiennya masing-masing.
Persamaan reaksi yang sempurna disebut juga persamaan reaksi yang telah setara. Syarat-syarat persamaan reaksi setara sebagai berikut.
- Jenis unsur-unsur sebelum dan sesudah reaksi selalu sama.
- Jumlah masing-masing atom sebelum dan sesudah reaksi selalu sama (memenuhi hukum kekekalan massa).
- Perbandingan koefisien reaksi menyatakan perbandingan mol (khusus yang berwujud gas perbandingan koefisien juga menyatakan perbandingan volume asalkan suhu dan tekanannya sama).
- Pereaksi dan hasil reaksi dinyatakan dengan rumus kimia yang benar.
- Wujud zat-zat yang terlibat reaksi harus dinyatakan dalam tanda kurung setelah rumus kimia.
Untuk membuat persamaan reaksi menjadi setara diperbolehkan mengubah jumlah rumus kimia (jumlah molekul atau satuan rumus), tetapi tidak boleh mengubah rumus kimia zat-zat yang terlibat persamaan reaksi. Jumlah satuan rumus kimia disebut koefisien.
Dalam penulisan rumus kimia terdapat tiga kemungkinan yang perlu diperhatikan yaitu:
- Rumus empiris suatu zat dapat identik dengan rumus molekulnya. Misalnya: H2O, CCl4 , Hcl, dan lain- lainnya.
- Rumus molekul dapat merupakan penggandaan dari rumus empirisnya. Misalnya: rumus empiris glukosa CH2O dan rumus molekul glukosa C6 H12 O6 atau (CH2 O)6 .
- Suatu zat dapat memilki rumus empiris, tetapi tidak mempunyai rumus molekul. Misalnya: NaCl, MgCl2, K2 SO4 , dan lain- lain.
Selain menggambarkan rumus kimia, persamaan reaksi yang sempurna juga menunjukkan wujud zat yang terlibat dalam reaksi. Wujud zat dalam persamaan reaksi disingkat dengan:
(s) : solid (zat padat)
( l ) : liquid (zat cair)
(aq) : aqueous (larutan dalam air)
(g) : gas
Contoh: H2 (g) + O2 (g) →H2O( l )