Sejak Jepang dipukul mundur oleh Sekutu dalam pertempuran di Laut Karang pada tanggal 7 Mei 1942, Jepang mulai memanfaatkan para pemuda Indonesia dengan membentuk beberapa organisasi semimiliter maupun kemiliteran, berbagai organisasi pemuda bentukan Jepang antara lain sebagai berikut.
a. Seinendan (Barisan Pemuda)
Seinendan dibentuk pada tanggal 9 Maret 1943 dengan tujuan mendidik dan melatih para pemuda agar dapat menjaga dan mempertahankan tanah airnya dengan kekuatan sendiri. Golongan pemuda ini berumur antara 14 - 22 tahun.
b. Fujinkai (Barisan Wanita)
Fujinkai adalah himpunan wanita yang dibentuk pada bulan Agustus 1943. Anggota Fujinkai harus berumur minimum 15 tahun, dengan batas maksimum tidak ditentukan. Dalam Fujinkai pun diberikan latihan-latihan militer.
c. Keibodan (Barisan Pembantu Polisi)
Keibodan adalah barisan pembantu polisi. Keibodan dibentuk pada tanggal 29 April 1943, terdiri atas pemuda desa berusia 23 - 35 tahun. Di Sumatra dikenal dengan nama Bogodan dan di Kalimantan disebut Borneo Konan Hokokudan.
d. Suisyintai (Barisan Pelopor)
Suisyintai juga disebut barisan pelopor. Barisan pelopor merupakan organisasi pemuda pertama yang dibimbing langsung oleh kaum nasionalis Indonesia. Pemimpin Suisyintai, yaitu Ir. Soekarno dibantu oleh R.P. Suroso, Otto Iskandardinata, dan dr. Buntaran Martoatmodjo. Barisan ini dibentuk pada tanggal 14 September 1944 dan dianggap "onderbouw" dari Jawa Hokokai (organisasi pengganti Putera).
e. Seinentai (Barisan Murid-Murid Sekolah Dasar)
Seinentai atau kaikyoseinen teishintai sering disebut sebagai Hisbullah Seinentai, yaitu barisan semimiliter dari kaum muda Islam.
f. Gakukotai (Barisan Pelajar Sekolah Lanjutan)
Setiap pagi, para pelajar diwajibkan mengadakan upacara dengan mengibarkan bendera Jepang Hinomaru, menyanyikan lagu kebangsaan Jepang Kimigayo, mengucapkan janji dalam bahasa Jepang, hormat seikerei kepada Kaisar Jepang di Tokyo yang dilakukan dengan membungkukkan badan dalam-dalam ke arah Timur Laut, arah letak kota Tokyo, dan berolah raga taisho (senam).
Selain organisasi semi militer, organisasi pemuda bentukan Jepang juga ada yang bersifat kemiliteran untuk bala bantuan tentara Jepang dalam menghadapi Sekutu.
a. Heiho
Heiho dibentuk pada bulan Oktober 1943. Heiho merupakan pasukan militer Jepang dari penduduk pribumi, dengan tujuan menambah jumlah kekuatan tentara Jepang untuk mempertahankan negeri-negeri yang telah didudukinya. Mereka ditempatkan di dalam organisasi militer.
b. Peta (Pembela Tanah Air)
Peta dibentuk pada tanggal 3 Oktober 1943 atas usul dr. Gatot Mangkuprojo. Para calon perwira Peta dilatih di kota Bogor. Peta dibentuk di Jawa, sedangkan di Sumatra badan semacam ini disebut giyugun atau tentara sukarela. Organisasi ini pada masa pendudukan Jepang di Indonesia pernah melakukan pembrontakan terhadap Jepang.
Peta bersifat Indonesia dan perwira-perwiranya dari Indonesia. Setelah Indonesia merdeka, mereka yang berasal dari Peta banyak yang menjadi pemimpin Indonesia, seperti Jenderal Sudirman, Jenderal Gatot Subroto, Supriyadi, dan Jenderal Ahmad Yani.
Repost: rpp-smp.blogspot.com
Repost: rpp-smp.blogspot.com