Teks Eksposisi Banjir - Banjir merupakan bencana yang masih menjadi PR bagi pemerintah kota. Selain karena curah hujan yang tinggi yang menyebabkan genangan air, Hujan yang deras dan berlangsung lama hingga berjam-jam akan menyebabkan volume air pada sungai naik dan akhirnya terjadilah banjir.
Penyebab banjir yang selanjutnya adalah bendungan atau tanggul jebol. Hal ini tentu sangat berbahaya bagi keselematan warga sekitar karena dapat menimbulkan kerugian korban jiwa dan kerugian materiil. Baru-baru ini baru saja terjadi banjir bandang yang terjadi di Bandung.
Banjir ini skala kerusakannya tergantung dari situasi dan kondisi, bisa sangat besar, namun juga bisa biasa-biasa saja atau tidak terlalu besar. Meski begitu, kita harus selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana banjir bandang ini, karena yang namanya bencana pasti merugikan dan menyebabkan kerugian bagi warga.
Contoh Teks Eksposisi Tentang Banjir Beserta Strukturnya |
Nah, berdasarkan kejadian tersebut saya terinspirasi untuk membuat contoh teks eksposisi tentang banjir. Teks eksposisi ini akan saya sertakan dengan strukturnya agar kalian dapat memahami teks tersebut lebih dalam. Jika kalian ingin membaca teks eksposisi mengenai tema lain bisa kalian baca di Contoh Teks Eksposisi Tentang Lingkungan Sekolah Beserta Strukturnya.
Contoh Teks Eksposisi Tentang Banjir
Pada artikel kali ini saya akan menjelaskan struktur dan contoh teks eksposisi tentang banjir.
#1. TESIS
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
#2. ARGUMENTASI
Banjir dapat dikategorikan berdasarkan mekanisme terjadinya dan berdasarkan posisi dari sumber banjir terhadap daerah yang digenanginya. Ada dua macam mekanisme yang berbeda. Yaitu berdasarkan mekanisme terjadinya, banjir dapat dibedakan menjadi banjir biasa (regular) dan banjir tidak biasa (irregular).
Pertama, Banjir regular terjadi akibat jumlah limpasan yang sangat banyak sehingga melampaui kapasitas dari pembuangan air yang ada (existing drainage). Kedua, Banjir irregular terjadi akibat tsunami, gelombang pasang, atau keruntuhan dam (dam break). Umumnya di Indonesia, dilihat dari mekanisme terjadinya, banjir yang terjadi seringkali banjir regular. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan terjadi banjir irregular.
Berdasarkan posisi sumber banjir terhadap daerah yang digenanginya, banjir dapat dibedakan menjadi banjir lokal dan banjir bandang. Banjir lokal didefinisikan sebagai banjir yang diakibatkan oleh hujan lokal sedangkan banjir bandang dapat diartikan banjir yang diakibatkan oleh penyebaran limpasan dari daerah hulu pada suatu daerah tangkapan.
Sedangkan berdasarkan posisi sumber banjir terhadap daerah yang digenanginya, banjir di Indonesia termasuk dalam kedua-duanya baik itu banjir lokal maupun banjir bandang. Sebagai contoh banjir lokal adalah banjir yang sering terjadi di kota-kota besar di Indonesia termasuk juga di Jakarta.
Banjir di kota - kota besar biasanya disebabkan oleh membludaknya air yang ada di sungai dan jeleknya sistem drainase air. Banjir juga dapat menyebabkan beberapa penyakit seperti diare, kudis, panu, dll. Untuk dapat menanggulangi banjir, tidak dapat hanya mengandalkan pemerintah saja, namun peran serta masyarakat. Pertama hal yang harus dilakukan adalah tidak membuang sampah ke sungai atau got - got yang ada didepan rumah agar penyerapan air dapat dilakukan dengan baik. Lalu diupayakan mengeruk kembali kedalaman sungai, agar daya tampung air akan lebih besar.
Banjir di kota - kota besar biasanya disebabkan oleh membludaknya air yang ada di sungai dan jeleknya sistem drainase air. Banjir juga dapat menyebabkan beberapa penyakit seperti diare, kudis, panu, dll. Untuk dapat menanggulangi banjir, tidak dapat hanya mengandalkan pemerintah saja, namun peran serta masyarakat. Pertama hal yang harus dilakukan adalah tidak membuang sampah ke sungai atau got - got yang ada didepan rumah agar penyerapan air dapat dilakukan dengan baik. Lalu diupayakan mengeruk kembali kedalaman sungai, agar daya tampung air akan lebih besar.
#3. PENEGASAN ULANG
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir.
Demikian artikel dari Berbagi Ilmu mengenai contoh teks eksposisi tentang banjir. Harapannya dengan membaca artikel ini, kalian dapat lebih memahami tentang teks eksposisi beserta strukturnya. Banjir dapat kita tanggulangi dengan tidak membuang sampah sembarangan terutama di sungai, karena hal ini dapat menjadikan banjir terjadi. Silahkan baca artikel menarik lainnya, dan jangan lupa untuk meninggalkan komentar. Mohon maaf apabila masih terdapat banyak kesalahan.