Momen inersia menyatakan bagaimana massa benda yang berotasi didistribusikan di sekitar sumbu rotasinya. Apabila sistem yang berotasi adalah sebuah partikel yang bermassa m dan berada pada jarak r dari sumbu rotasi, maka momen inersia partikel tersebut merupakan hasil kali massa partikel dengan kuadrat jaraknya dari sumbu rotasi, seperti yang terlihat pada gambar berikut.
Secara matematis dirumuskan:
I = m.r 2
(1)
dengan:
I = momen inersia (kgm 2 )
m = massa benda (kg)
r = jarak partikel dari sumbu putar (m)
Jika terdapat sejumlah partikel yang melakukan gerak rotasi, maka momen inersia total merupakan jumlah momen inersia setiap partikel.
I = Σ m .r 2 = m1.r12 + m2 .r22+ ... + mn .rn2
(2)
Apabila benda yang berotasi terdiri atas susunan partikel kontinu, seperti benda tegar, maka momen inersia dihitung dengan metode integral sebagai berikut:
I = ∫r2 .dm
Besarnya momen inersia tergantung pada bentuk benda, jarak sumbu putar ke pusat massa, dan posisi benda relatif terhadap sumbu putar.
Contoh Soal
Empat buah partikel A, B, C, dan D masing-masing bermassa 200 gram, 350 gram, 400 gram, dan 150 gram disusun seperti gambar berikut ini.
Tentukan momen inersia sistem di atas terhadap pusat rotasi melalui ujung batang!
Penyelesaian:
Diketahui:
mA= 200 gram = 0,2 kg
mB = 350 gram = 0,35 kg
mC= 400 gram = 0,4 kg
mD= 150 gram = 0,15 kg
OA = 20 cm = 0,2 m
OB = 30 cm = 0,3 m
OC = 45 cm = 0,45 m
OD = 60 cm = 0,6 m
Ditanya: I = ... ?
Jawab:
I = (mA . OA2) + (mB . OB2) + (mC . OC2) + (mD . OD2)
I = (0,2(0,2)2) + (0,35(0,3)2) + (0,4(0,45)2) + (0,15(0,6)2)
I = (8 x 10-3) + (31,5 x 10-3) + (81 x 10-3) + (54 x 10-3)
I = 174,5 x10-3 kgm 2 = 0,17 kgm2