Perubahan kimia atau reaksi kimia selalu disertai dengan perubahan energi panas. Perubahan panas atau kalor dalam suatu sistem dapat ditandai dengan berkurang atau bertambahnya suhu lingkungan. Reaksi eksoterm merupakan reaksi yang mengeluarkan panas ke lingkungan, dengan demikian suhu lingkungan akan mengalami kenaikan. Reaksi endoterm merupakan reaksi yang membutuhkan panas. Pada reaksi endoterm sistem menyerap panas sehingga suhu lingkungan menjadi dingin. Perhatikan gambar berikut.
a. Reaksi eksoterm.
b. Reaksi endoterm.
Beberapa contoh reaksi yang bersifat eksoterm, antara lain:
a. Reaksi pembakaran
- pembakaran gas dapur
C3H8 (g) + 3O2 (g) → 3CO2 (g) + 4H2O(l)
- pembakaran kawat magnesium (Mg)
2Mg(s) + O2 (g) →2MgO(s)
b. Reaksi penetralan
- Netralisasi asam klorida dengan natriun hidroksida
HCl(aq) + NaOH(aq) → NaCl(aq) + H2O(l)
- Netralisasi asam sulfat dengan kalium hidroksida
H2SO4 (aq) + 2KOH(aq) → K2SO4 (aq) + 2H 2O(l)
c. Pelarutan garam alkali dalam air
- NaOH(s) + H2O(l) → NaOH(aq)
- CaO(s) + H2O(l) → Ca(OH)2 (aq)
d. Pengenceran asam peka
- H2 SO4 (pekat) + H2O(l) →H2SO4 (aq)
- HNO3 (pekat) + H2O(l) →HNO3 (aq)
e. Reaksi logam alkali dengan air
- 2Na(s) + 2H2O(l) → 2NaOH(aq) +H2 (g)
- 2K(s) + 2H2O(l) →2KOH(aq) + H2(g)
Beberapa contoh reaksi yang bersifat endoterm, antara lain
a. Penguraian garam karbonat
CaCO3→CaO(s) + CO2 (g)
b. Pelarutan garam nitrat
KNO3(s) + H2O(l) → KNO3(aq)
c. Pelarutan garam ammonium nitrat
NH4NO3 (s) + H2O(l) →NH4NO3(aq)