05/05/18

Desain Produk Tekstil dan Pengemasannya

Kali ini saya akan membahas materi tentang desain tekstil yaitu mengenai produk kerajinan tekstil dan pengemasannya.

Sebelumnya saya sudah pernah memposting mengenai pengertian kerajinan tekstil, jenis desain produk kerajinan tekstil, karakteristik kerajinan tekstil dan aneka karya kerajinan tekstil yang sudah saya bahas dengan lengkap.


Desain produk dan pengemasan produk kerajinan tekstil

1. Desain Produk


Kerajinan tekstil yang akan diwujudkan menjadi karya seni akan terwujud secara maksimal apabila melalui tahap pembuatan produk kerajinan tekstil.

Desain merupakan langkah awal dalam mewujudkan suatu karya seni.

Desain sendiri berasal dari kata design (bahasa inggris) yang berarti model atau pola.

Dalam ruang lingkup seni rupa, kata desain mengandung makna sebagai rancangan suatu karya seni rupa dalam bentuk yang sederhana dari bentuk aslinya.

Sebuah desain atau rancangan karya dapat berupa gambar ( dua dimensi) dan dapat berupa bentuk tiga dimensi kecil (miniatur).

Dimana didalamnya mengandung elemen-elemen antara lain garis, bentuk, tekstur, ruang, ukuran, nilai, dan warna. Desain dapat diterapkan pada berbagai benda yang ada dilingkungan kita.

Sebuah desain tentunya akan menjadi sebuah citraan dari karya tekstil yang akan diwujudkan.

Desain yang kita buat akan memperlihatkan susunan yang teratur bahan-bahan yang dipergunakan sehingga menghasilkan suatu benda yang indah dan dapat dipergunakan.

Desain produk dan pengemasan kerajinan tekstil disini kita akan mencoba mengupas satu per satunya. Sebuah produk dapat menghasilkan nilai jual tinggi karena desainnya, baik itu desain produk maupun desain prosesnya.

Hal ini menjadi patokan kita bahwa kerajinan yang telah dijual dan laris manis dipasaran ini pasti memiliki desain yang sangat kreatif dan tingkat tinggi.

Terbukti dengan datangnya para pembeli. Inilah yang menjadikan sang perancang memilih style desainnya tidak majn-majn.

Menjadi desainer haruslah jelih melihat situasi dan kondisi di suatu wilayah atau negaranya. Misal di wilayah tersebut sedang trend masalah klub sepakbola di eropa, contoh saja di champions league.

Maka para designer harus membuat kaos se kreatif mungkin agar bisa menarik pembeli dan mendatangkan keuntungan yang lebih banyak.

Dalam hal ini terdapat 2 macam desain, yaitu struktural design (desain struktur) dan decorative design (desain hiasan).

a. Structural Design (design struktur), adalah susunan dari garis, bentuk, warna, dan gambaran dari suatu benda baik berupa benda yang mempunyai ruang maupun gambaran dari suatu benda. Contoh desain struktur : gambaran suatu benda yang akan dibuat dilengkapi dengan keterangan ukuran, warna, dan bentuknya.

b. Decorative Design (garnitur), adalah sentuhan/perlakuan yang diberikan pada permukaan busana yang memberikan efek visual memperindah penampilan. Garnitur bisa sebagai unsur dekoratif/hiasan atau sebagai unsur fungsional.

Terdapat 3 cara dalam menyusun decorative design, yaitu By the color and pattern, By construction details, By decorative trims. (Davis dalam Mila Karmila, 2006: 27)

1) By the color and pattern, yaitu warna dan motif yang tersusun dalam suatu bahan tekstil pada busana, secara tidak langsung juga berfungsi sebagai decorative design.
Contoh : Batik Tapis Trapestry Songket

2) By constructions details, yaitu membentuk detail hiasan tertentu pada busana disini biasanya dilakukan dengan membuat jahitan/setikan pada kain/tekstil.
Contoh : Quilting Smoking Shiring Pintucks

3) By decorative trims, yaitu teknik yang biasanya berupa tempelan kain diatas permukaan kain dengan menambahkan unsur pelengkap lain pada permukaan kain.
Contoh : Buttons (kancing), Lace (renda), Braids (kepang), Fringe (susur/ekor kuda).

Pembuatan desain kerajinan tekstil disamping sebagai sarana mencipta dan kreasi, diusahakan agar dapat memenuhi kebutuhan konsumen.

Hasil cipta kerajinan tekstil diharapkan agar dapat disenangi dan diperlukan oleh orang banyak atau masyarakat.

Dalam membuat desain kerajinan tekstil juga harus memperhatikan unsur-unsur estetika atau keindahan. Dimana unsur-unsur tersebut meliputi bentuk, warna, ragam hias, dan fungsinya.

a. Bentuk


Bentuk merupakan wujud yang dibentuk oleh sekumpulan garis dan bidang. Bentuk ini terdiri atas 2 kelompok besar, yakni bentuk geometris dan bentuk organis.

Bentuk geometris yaitu bentuk-bentuk tertentu yang terukur dan dapat didefinisikan, seperti lingkaran, bola, bujur sangkar, tabung, limas dan sebagainya Sering juga dikatakan sebagai bentuk mutlak atau murni.

Bentuk organis yaitu bentuk alamiah yang sudah mengalami perkembangan, tidak lagi terukur dan sukar didefinisikan, misalnya bentuk pohon, orang, atau kuda.

b. Warna


Warna merupakan unsur yang dapat menimbulkan kesan keindahan dan menyenangkan. Selain itu, warna juga dapat memberi kesan bermacam-macam pada diri si pemandang.

Warna dapat memberikan kesan jauh dan dekat (perspektif), dapat menimbulkan rasa sejuk, hangat, dan yang lainnya. Selain itu, warna juga dapat dijadikan perlambangan.

c. Ragam hias


Unsur dekoratif yang memperindah bentuk dan sebagai ungkapan rasa keindahan (seni,estetika), yang bersumber dari lingkungan alam sekitar, serta pada karya kerajinan etnik/tradisional daerah tertentu bermakna simbolis.

Ragam hias dalam karya kerajinan tekstil diantaranya ragam hias geometris, ragam hias stilasi flora, ragam hias stilasi fauna, ragam hias stilasi manusia, dan ragam hias abstrak.

1) Ragam hias geometris

Adalah ragam hias (motif hias) yang menggunakan unsur geometris sebagai bentuk dasarnya.

Ragam hias geometris mempunyai bentuk dasar bidang-bidang seperti segitiga, segiempat, lingkaran, layang-layang, dan bangun lainnya.

2) Ragam hias stilasi flora

Untuk membuat motif-motif hias harus dilakukan stilasi. Stilasi flora adalah menyederhanakan atau menggunakan bentuk realistis atau flora yang ada disekeliling kita menjadi bentuk dekoratif.

3) Ragam hias stilasi fauna

Merupakan bentuk penyederhanaan atau penggayaan fauna sehingga menjadi bentuk dekoratif.

4) Ragam hias stilasi manusia

Sama halnya dengan stilasi flora dan fauna, stilasi manusia merupakan bentuk penggayaan terhadap objek manusia sehingga terlihat bentuk dekoratifnya.

5) Ragam hias abstrak

Desain abstrak (diketahui juga sebagai desain kontemporer atau modern) merupakan desain dekoratif dan modern. Semua kombinasi warna dan tata letak motif dapat digunakan.

2. Pengemasan


Pengemasan merupakan sistem yang terkoordinasi untuk menyiapkan barang menjadi siap untuk ditransportasikan, didistribusikan, disimpan, dijual, dan dipakai.

Adanya wadah atau pembungkus dapat membantu mencegah atau mengurangi kerusakan, melindungi produk yang ada didalamnya, melindungi dari bahaya pencemaran serta gangguan fisik (gesekan, benturan, getaran).

Disamping itu pengemasan berfun gsi untuk menempatkan suatu produk agar mempunyai bentuk-bentuk yang memudahkan dalam penyimpanan, pengangkutan dan distribusi.

Dari segi promosi wadah atau pembungkus berfungsi sebagai perangsang atau daya tarik pembeli. Karena itu bentuk, warna, dan dekorasi dari kemasan perlu diperhatikan dalam perencanaannya.

Sebuah kemasan yang baik harus memenuhi persyaratan sebagai berikut.

a. Kemampuan/daya membungkus yang baik untuk memudahkan dalam penanganan, pengangkutan, distribusi, penyimpanan dan penyusunan/penumpukan.

b. Kemampuan melindungi isinya dari berbagai risiko dari luar. Misalnya perlindungan dari udara panas/dingin, sinar/cahaya matahari, bau asing, benturan atau tekanan mekanis dan kontaminasi mikroorganisme.

c. Kemampuan sebagai daya tarik terhadap konsumen. Dalam hal ini identifikasi informasi dan penampilan seperti bentuk, warna dan keindahan bahan kemasan harus mendapatkan perhatian.

d. Persyaratan ekonomi, artinya kemampuan dalam memenuhi keinginan pasar, sasaran masyarakat, dan tempat tujuan pemesan.

e. Mempunyai ukuran, bentuk dan bobot yang sesuai dengan norma atau standar yang ada, mudah dibuang, dan mudah dibentuk atau dicetak.

Kemudian dibuat dengan memerhatikan jenis bahan produk kerajinan dan bentuk produknya. Kemasan yang paling banyak dipakai adalah kemasan plastik.

Plastik dapat menghindarkan produk kerajinan dari debu dan jamur. Untuk benda yang terbuat dari daun dan kayu yang berukuran kecil, dapat diselipkan silika anti jamur yang dibungkus kertas.

Silika dapat dibeli ditoko kimia. Kemasan tidak hanya disiapkan untuk karya yang dijual, namun juga dapat sebagai pelengkap karya kerajinan yang akan dipamerkan.
Disqus Comments