22/06/18

Mengenal Lebih Dekat Aristoteles, Filsuf Hebat Dan Fisikawan Dari Yunani




Kita adalah apa yg kita kerjakan berulang-ulang. Jadi kesempurnaan itu bukan sebuah tindakan, melainkan kebiasaan

Mungkin para pembaca pernah mendengar ataupun melihat kalimat diatas, kata-katanya begitu indah dan perlu adanya eksperimen khusus untuk mengetahui maksud dari kalimat tersebut. 
Tapi taukah para pembaca yang budiman dan selalu dirahmati Allah (Inshaa Allah) siapa sosok pencetus kalimat yang sangat menakjubkan itu. Mungkin jawabannya sudah banyak yang tau kalau itu adalah buah pikir dari Aristoteles, seorang filsuf yang merupakan figur penting dalam pemikiran barat.
Nama dan siapa sebenarnya sosok Aristoteles sudah tidak asing lagi bagi kalangan sarjana, karena buah pikirnya masih menjadi dasar pemikiran sampai saat ini. Namun tak sedikit pula yang tidak tahu-menahu tentang siapa Aristoteles yang sebenarnya.
Untuk itu, pada artikel ini saya akan mengajak para pembaca untuk menelusuri dan mengenal lebih dekat tentang siapa sebenarnya sosok Aristoteles itu.
Biographi singkat Ariestoteles

Ariestoteles adalah salah satu diantara tiga sosok filsuf (Socrates, Plato) yang sangat berpengaruh di pemikiran barat. Dia dilahirkan di Stratiga, kota di wilayah Chalcidice, Thracia, Makedonia tengah (sekarang Yunani) pada tahun 322 SM (sebelum masehi). Ayahhnya adalah seorang tabib pribadi raja Amyntas dari Makedonia. Keingintahuan dan semangat belajar Aristoteles terlihat sejak usia muda, tak ayal jika saat umurnya masih 17tahunan Arisstoteles sudah menempuh pendidikan di (platonics) kepada guru besar yang merupakan filsuf dan matematikawan hebat serta penulis Philocophical Dialogues dan Republik dari Yunani, yakni Plato. Semenjak itulah mungkin Aristoteles banyak belajar dari kehebatan gurunya, sehingga teori serta pemikirannya banyak terpengaruh dari sang guru tersebut. Setelah beberapa waktu kemudian Arisstoteles telah mengalami banyak peningkatan sehingga ia diangkat menjadi guru di akedemi Plato yang tak lain adalah sekolahnya sendiri yang terletak di Athena selama -+20 tahun. Pada tahun 347 SM gurunya wafat dan membuat dia turut meninggalkan akademi tersebut, kemudian Ariestoteles mengabdi pada sebuah kerajaan di Makedonia untuk menjadi pendidik putra dari sang saja yang masih belia, yaitu Akexander Agung yang di kemudian hari juga menganut ajaran Aristoteles.
Setelah ayahanda Alexander meninggal Aristoteles berhenti menjadi pendidik Alexander dikarena kekuasan Ayahandanya di serahkan ke tangan sang Alexander. Kemudian Aristoteles kembali lagi ke Athena, dan di sanalah Aristoteles mendirikan Lecyeum berkat dukungan serta bantuan Alexander. Di Lecyeum yang tak lain adalah akademinya sendiri yang ia pimpin sampai pada tahun 336 SM. Roda kehidupan terus berputar, perubahan politik seiring dengan jatuhnya Alexander Agung dari kekuasaannya membuat Ariestoteles harus kembali kabur dari Athena guna menghindari nasib malang yang besar kemungkinan akan menimpa dirinya sebagaimana yang di alami oleh Socrates yang juga ahli filsuf dan merupakan guru dari gurunya, Plato. Tak lama setelah itu Aristoteles meninggal dunia di pengungsiannya, tepatnya pada tahun 384 SM.
Pemikiran Aristoteles berkembang menjadi beberapa tahap yang kesemua tercatat ada tiga tahapan
1. Ketika masih belajar di akademi Plato
2. Saat dia mengungsi
3. Pada saat memipin Lecyeum
Walaupun berguru kepada Plato yang menyatakan teori tentang bentuk-bentuk ideal, namun Aristoteles mempunyai pendapat yang berbeda dengan sang guru, ia menjelaskan bahwa materi tidak mungkin tanpa wujud karena ia ada (eksis). Bahkan ia pernah berpendapat bahwa semua benda yang bergerak mempunyai suatu tujuan, yang merupakan sebuah pernyataan berjenis teleologis. Karena memang semua benda tidak dapat bergerak tanpa adanya suatu penggerak dimana penggerak tersebut harus memiliki penggerak lain hingga tibalah pada penggerak pertama yang kenal dengan sebutan Theos, atau jika di terjemahkan dari basaha Yunani saat ini mempunyai arti Tuhan.
Pada saat memimpin Lecyeum yang mencakup enam karya tulisanya tentang logika yang di anggap sebagai karya-karyanya yang sangat penting dan berperan besar sebagai dasar pengetahuan dan pemikiran saat ini. Selain itu ia juga berkontribusi dalam bidang fisika, etika, politik, ilmu kedoteran, ilmu alam, bahasa dan seni.
Logika Aristoles sendiri adalah suatu sistem pemikiran yang bersifat dedukasi atau berfikir deduktif (deductive reasoning), yang di anggap sebagai dasar yang spekulatif. Meskipun demikian, dalam penelitian ilmiahnya ia menyadari tentang pentingnya sebuah peninjauan secara cermat dalam mengambil kesimpulan (observasi), percobaan secara sistem dan perencanaan untuk mebuktikan kebenaran (eksperimen), dan pemikiran secara induktif.
Pemikiran Aristoteles

61 tahun sudah lebih dari cukup bagi Aristoteles dalam mencetuskan banyak teori dan pemikiran yang menjadi acuan dasar pelajaran hingga saat ini. Terbukti ia telah menulis lebih dari 200 buku yang di dalamnya terdapat banyak teori dan pemikiran Aristoteles dengan berbagai bidang ilmu.
Aristoteles dan filsafat

Sebagai seorang filsuf yang karyanya telah menjadi cikal-bakal dan dasar filsafat sampai sekarang, bahkan ia dianggap sebagai bapak ilmu. Aristoteles banyak mengemukan berbagai macam teori mengenai ilmu filsafat. Ia juga berpendapat bahwa ilmu filsafat merupakan ilmu yang meliputi kebenaran yang didalamnya terdapat berbagi ilmu, meliputi metafisika, ekonomi, politik, etika, logika dan estetika.
Dalam ilmu filsafat, Aristoteles mengklasifikasikan filsafat menjadi empat bagiaan.
1. Logika
2. Filosofia teorika
3. Filosofia praktika
4. Filosofia poetika/aktiva
Bentuk lain dari teori dan pemikiran Aristoteles adalah tentang silogisme, yaitu cara dalam mendapatkan sebuah kesimpulan tentang pengetahuan dan kebenaran yang baru yang tepat dari dua kebenaran yang telah ada. Sebagai contoh adalah dua premis berikut ini:
A. Semua planet berjalan di tempat peredarannya.
B. Bumi adalah sebuah planet.
C. Bumi juga berjalan ditempat peredarannya (kesimpulan).
Penjelasan 
(A) adalah bentuk dari (B), dan (B) bagian dari (A). Dan (C) merupakan kesimpulan dari keduanya, A+B=C


Aristoteles dan ilmu alam
Dalam ilmu alam, Arisstoteles tidak kalah banyak memberi sumbangan teori dan pemikiran. Karena dia juga memberi banyak kontributor mengenai ilmu kealaman.
Berikut ini kontributor Ariestoteles di bidang ilmu alam menurut para ahli
• Orang pertama yang membuktikan bahwa bumi itu bulat. Hal tersebut dibuktikan olehnya dengan melihat gerhana matahari. 
• Orang pertama yang berpendapat tentang suatu benda yang bergerak karena disebabkan adanya penggerak
• Orang pertama yang mengumpulkan dan mengklasifikasikan spesis-spesis biologi secara simetris (teratur).  
Dengan itu seakan-akan karya dan pemikiran Aristoteles menggambarkan kecenderungannya akan analis kritis, dan pencarian terhadap hukum dan keseimbangan alam. Maka dari itu dapat di ambil kesimpulan bahwa observasi, eksperimen dan berfikir induktif itu perlu. Seperti yang pernah katakan olehnya.
Aristoteles dan politik

Untuk ilmu politik penulis tidak menemukan banyak mendapatkan penjelasan. Namun menurut salah soirang sumber, Aristoteles mengungkapkan bahwa politik merupakan gabungan dari pemerintahan demokrasi dan juga monarki.
Aristoteles dan bahasa

Dalam bidang bahasa Aristoteles merupakan pelopor dari pembagian kata serta istilah-istilah yang di gunakan saat ini. Sebut saja kata kerja, kata benda, kata sifat, informasi, relasi, energi, kuantitas, kualitas, subtansi dls.
Aristoteles dan seni

Di bidang seni Aristoteles menjelaskan bahwa pengetahuan dibagun atas dasar pengamatan dan penglihatan agar tempak indah. Yang mana keindahan tersebut di ukur dari keseimbangan suatu seni dari segi materialnya. Bahkan, ia sangat menekankan eksperimen untuk menekankan pengetahuan. Semua tentang seni ia kemukakan dalam bukunya yang berjudul poitics (puitika).
Dengan teori dan buah fikirnya yang berkontribusi dengan sekala besar dan menyangkut berbagai bidang ilmu, bisa dikatakan bahwa Aristoteles telah banyak memberi pengaruh terhadap pemikiran-pemikiran barat. Bahkan untuk lingkaran timur tengan dan asia juga banyak yang terpengaruh olehnya.
Kata-kata menakjubkan Aristoteles

"Harapan adalah impian yang terbangun"


"Kesenangan di pekerjaan menempatkan kesempurnaan dalam pekerjaan" 


"Jika Anda memiliki 50 musuh, penawarnya adalah seorang teman" 


"Ketika kamu berhasil teman-temanmu akhirnya tahu siapa kamu, Ketika kamu gagal kamu akhirnya tahu siapa sesungguhnya teman-temanmu"


"Dalam hal-hal yang mampu kita lakukan, juga tersembunyi kemampuan kita untuk tidak melakukannya"


"Teman adalah jiwa yang mendiamai dua tubuh" 


"Meskipun hukum -hukum sudah dituliskan, bukan berarti tak dapat diubah"


"Dalam hal-hal yang mampu kita lakukan, juga tersembunyi kemampuan kita untuk tidak melakukannya" 


"Siapapun bisa marah, marah itu mudah. Tetapi, marah pada orang yang tepat, dengan kadar yang sesuai, pada waktu yang tepat, demi tujuan yang benar, dan dengan cara yang baik, bukanlah hal mudah"


"Kebahagiaan adalah kesenangan yang dicapai oleh manusia menurut kehendak masing-masing"


"Kesenangan di pekerjaan menempatkan kesempurnaan dalam pekerjaan"


"Kesenangan di pekerjaan menempatkan kesempurnaan dalam pekerjaan"


"Orang yang paling sempurna bukanlah orang dengan otak yang sempurna, melainkan orang yang dapat mempergunakan sebaiknya-baiknya dari bagian otaknya yang kurang sempurna"


Buku Karya Aritoteles


• The Necomachean Ethics (etika nikomakea)
• Politics (politika)
• Poetics (puitika)
• The Methapysics (metafisika)
• Pysics (fisika) 
• Retorics (retorika) 
• De Anima (perihal jiwa)
• The Organon (organon)
• History of Animala (historia animalium)
• The Catagories (katagori)
• On The Heavens (on the heavens) 
• Topics (topica)
• The politic and the Constitutions of Athens (konstitusi athena)
• Posterior Analytics (analis posterior)
• On The Part of Animal (bagian hewan) 
• Etika Eudemia
• The Complate of Aristotle 
• Aristoteles De Interpretations
• On The Generation of Animal (kejadian benatang-binatang) 
• Prior Analytics (analis priori)
• Meteorology 
• De Generatione of Corruptione 
• The Work of Ariatotle The Famous Fhilosopher
• Problemata
• The Basic Work of Ariestotle
• Magna Moralia 
• Aristotle Selection
•The Metu Animaleum (pergerakan binatang)
• Corpus Ariatotelecum
Untuk karya Aristoteles lainnya, silahkan bisa disearch di Google.
Akhir kata
Semoga artikel ini bisa bermanfaat dan menginspirasi pembaca yang budiman untuk mengikuti langkah-langkah Ariestoteles.
Note: Kuranglebihnya serta kesalahan atau penjelasan yang tak sesuai yang terdapat dalam artikel ini saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Silahkan konfimasikan kritik dan saran Anda di kolom komentar, ya.!
Arie Snsc
Disqus Comments